Anak perempuan pertama yang diharapkan mempunyai perasaan/hati yang berkilau seperti permata
kenaikan dan liburan sekolah sebentar lagi

Selasa, 14 Oktober 2008

Liburan di Bogor (2)

Nah..setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, sampailah di rumah Mbak Omi.

Rumah Mbak Omi meski belum jadi 100% sangatlah enak banget.

Alasannya?

Pertama, rumah terletak didataran tinggi (gak mungkin kebanjiran he..he..), sehingga pemandangan Gunung Salak langsung terlihat dari pintu rumah, apalagi kalo dari lantai atas. Yang pasti udaranya masih segar dan sejuk.






Kedua, meski rumahnya belum jadi 100%, tapi luasnya minta ampiiiiiuun.
Luas tanah 650 m2 (ini sama dengan 10 unit rumahku), bangunan 300 m2, 2 lantai ditambah lagi satu lantai berbentuk gazebo sehingga bisa melihat pemandangan lepas.












Ketiga, ada 2 kamar mandi yang ornament dan perkakasnya tidak kalah dengan hotel bintang. Nah disini aku sering mandi berendam bersama-sama dengan Mbak Omi, Mbak Tania dan Mas Nael.






Keempat, apa ya?….Hmm…mungkin banyak makanan kali ya?

Benar….disana banyak tersedia makanan, mulai dari kue sampai buah. Asal tahu saja, Pakdhe Putu kalo belanja ke pasar seminggu sekali, jadi sekali belanja bawaannya buanyak banget, sampe-sampe kulkas penuh.

============================================





































Senin, 06 Oktober 2008

Liburan di Bogor (1)

Akhir bulan September sampai awal Oktober ini, aku libur lumayan panjang. Dari tanggal 27 Sept s/d 7 Oktober.Sekitar 10 harilah. Masuk sekolah hari Rabu 8 Oktober.

Liburan kali ini bertepatan dengan setelah terima rapor Mid Semester dan libur Lebaran 1429 H. Senang sekali rasanya terima rapor Mid Semester yang nilainya semua diatas patokan nilai. Hampir semua mata pelajaran nilai diatas 90, malahan ada yang 100, tapi nilai yang paling rendah adalah Penjaskes (Olahraga) yang hanya mendapat 87.

Dan otomatis disemua nilai pelajaran tidak ada yang Remedial (mengulang testing).

Thanks God.

Pada liburan panjang ini awalnya Bapak Ibuku bingung mau kemana, soalnya kedua ortuku tetap kerja, tidak boleh cuti, libur hanya pas tanggal merah saja (pas hari lebaran tgl 1 dan 2 Okt). Sementara itu, emak yang biasa nemenin aku dirumah juga akan sibuk merayakan lebaran.

Untunglah pada suati hari Budhe Atik yang di Bogor nelpon ke Bapakku dan menanyakan “ada acara apa Ocha nanti liburan?”. Dijawab bapapkku “Masih bingung nih, soalnya Ocha gak ada yang jaga, mosok dibawa ke kantor terus tiap hari?”.

Trus Budhe bilang, “ke Bogor aja, nginep, disini bisa main sama Mbak Omi, Mbak Tania, Mas Nael”. Wah benar juga.

Akhirnya aku ditanya sama Bapak, “mau nggak liburan di Bogor, nginep, tapi ditinggal sendiri, tidak ditemani Bapak Ibu?”. Pertamanya aku bilang “Nggak mau”. Sebab mungkin selama ini aku nggak pernah pergi menginap dirumah kerabat sendirian.

Tapi akhirnya aku mau, karena banyak saudara disana. Nantinya ortuku juga akan bolak balik ke Bogor kalo pas hari libur.

Singkatnya, setelah mengambil rapor hari Sabtu 27 Sep, aku berangkat ke Bogor.

Dari rumah ke Bogor memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dengan 3 kali ganti kendaraan umum.

Dari rumah ke Terminal Lebak Bulus naik angkot D09 biaya 6 ribu per orang.

Dari Lebak Bulus ke Terminal Baranangsiang Bogor naik bis Patas AC AgraMas biaya 13 ribu per orang (biasanya sih Cuma 10 rb, ini ada kenaikan karena pas menjelang lebaran, jadi memang ada tariff dari pemerintah).

Dari Terminal Baranangsiang ke rumah Budhe Atik naik angkot lagi nomor 17 dengan biaya 2500 rupiah.

Untunglah,…selama dalam perjalanan lancar sekali, jalan-jalan sudah mulai sepi karena banyak warga yg sudah mudik.

Sampai di rumah Budhe Atik sekitar jam 3 sore, karena berangkat dari rumah sekitar jam 1 an.

Horrrreeeeee…ketemu Budhe Atik, Pakdhe Putu,Mbak Omi Mbak Tania, dan Mas Nael.

( Eh..critanya masih bersambung ya..... )