Anak perempuan pertama yang diharapkan mempunyai perasaan/hati yang berkilau seperti permata
kenaikan dan liburan sekolah sebentar lagi

Kamis, 15 November 2007

DiEffeNBaCHia (BLaNcEng)

Di halaman rumah yang tidak terlalu luas, selain ada pohon buah markisa dan belimbing, juga ada beberapa tanaman hias seperti dari Adenium, Aglaonema, sirih belanda, dan yang lainnya. Tetapi yang terlihat mencolok (karena tumbuh lumayan besar) adalah tanaman hias dengan nama latin yang keren Dieffenbachia atau disini biasa disebut Blanceng. Kalau iseng lihat-lihat di beberapa penjual tanaman hias, banyak sekali jenis corak daun Blanceng ini. Tapi ...yang daunnya bercorak kayak punyaku ini kok aku jarang melihatnya ya....

Emang sih..kata tetangga yang lumayan ngerti soal tanaman hias, katanya pohon Blancengku ini indah banget daunnya...lain dari yang lain.......

Mosok sih?

Jenisnya apa aku juga nggak tau.

Blanceng raja? Blanceng bulu ayam? atau Blanceng Snow White aja kali ya?

Oke...sebagai referensi bisa dibaca disini :

(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Dieffenbachia)

"Dieffenbachia merupakan tanaman hias populer yang biasa ditanam di pekarangan. Keindahannya berasal dari bentuk tajuk dan juga warna daunnya yang bervariasi: hijau dengan bercak-bercak hijau muda atau kuning. Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia.

Dieffenbachia juga dikenal mudah dalam perawatan dan perbanyakannya. Tanaman ini tahan dalam ruangan meskipun untuk jangka tertentu perlu diperlakukan pula di ruang terbuka. Warna daunnya cenderung gelap bila ditempatkan dalam ruang atau di bawah naungan, namun menjadi terang cerah di bawah sinar matahari. Perbanyakannya umum dilakukan dengan stek."


Rabu, 14 November 2007

Ke SeKoLAh

Akhirnya apa yang diduga ortu benar, bahwa mbak Ria nggak jadi balik lagi sepulang lebaran. Wah repot banget.

Jadinya sekarang pake pocokan lagi dengan Emak Nisah yang dulu, hanya saja Emak datangnya agak siang, makanya kalo pagi yang mengurus persiapan sekolah adalah bokap, mulai dari bangunin, mandiin, sampai dandanin. Hanya saja kalo urusan mengucir rambut diambil alih ibuku.

Setelah segalanya siap, maka aku diantar bokap ke depan komplek untuk menunggu Debi temanku yang diantar jemput sekolah oleh ayahnya.

Untungnya ada Debi dan keluarganya yang baek banget, hingga aku bisa nebeng dia.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah memberikan jalan yang terbaik buat kami. Amin